Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yang artinya negara ini mengandalkan sektor pertanian sebagai salah satu sumber mata pencaharian ataupun sebagai penopang untuk sebuah pembangunan di negara ini. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat mendominasi, khususnya untuk pendapatan masyarakat di Indonesia. Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat Indonesia bekerja sebagai petani. Pertanian di Indonesia merupakan salah satu sektor sebagai penghasil unggulan yang baik dikonsumsi di dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya metode pertanian di Indonesia yang bisa dikembangkan. Salah satu metode yang banyak digunakan di Indonesia yaitu metode green house. Green house atau rumah kaca merupakan struktur tertutup yang menyediakan iklim mikro untuk pertumbuhan tanaman. Green house merupakan sebuah bangunan yang dirancang untuk melindungi tanaman dari segala bentuk cuaca yang berlebihan. Di dalamnya terdiri dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan bahan tersebut menutup permukaan bangunan, baik itu atap maupun pada dindingnya.
Saat ini perkembangan teknologi berbasis Internet of Things sedang banyak digemari oleh banyak orang karena tidak terlepas dari kemudahan yang di tawarkan oleh teknologi ini. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan teknologi ini asalkan terhubung dengan internet. Hal ini akan sangat membantu misalnya untuk mengontrol dan memantau kondisi suatu ruangan secara online dan realtime, contohnya pada sektor pertanian. Pengawasan, pengendalian dan perawatan sektor pertanian di Indonesia masih banyak yang menggunakan proses secara manual dan sangat bergantung dengan kondisi alam. Apabila terjadi sesuatu karena kondisi alam saat ini tidak mudah ditebak, maka proses pertanian dapat terganggu.
Untuk mengatasi hal itu, maka perlu dibuat suatu alat yang dapat mengontrol dan memantau kondisi sebuah ruangan greenhouse. Jadi, jika dilakukan di dalam sebuah ruangan maka kondisinya dapat dikontrol dan dipantau. Maka dari itu, bagaimana cara membuat suatu alat yang dapat mengontrol, memantau dan menjaga kondisi sebuah ruangan sehingga pertanian yang berada di dalam ruang greenhouse lebih terjaga kondisinya. Pembuatan alat tersebut menggunakan mikrokontroler arduino uno serta beberapa sensor yaitu sensor suhu, kelembapan udara, kelembapan tanah, cuaca, dan intensitas cahaya, sehingga lebih optimal dalam pengonrolan kondisinya. Software interface juga ditambahkan agar pemiliknya lebih mudah dalam memantau kondisi ruang greenhouse tersebut. Interface ini dapat diakses melalui smartphone secara online sehingga tidak ada batasan jarak antara alat pengontrol dengan software interface.
Alat tersebut bisa disebut dengan “Smart Green House” yang berfungsi untuk budidaya hortikultura dengan system hidroponik dalam green house terkontrol dan bisa dikendalikan secara otomatis berdasarkan sensor ataupun jarak jauh menggunakan smartphone dengan tujuan produktivitas yang lebih optimal. Konsep ini merupakan sistem ramah lingkungan yang bisa mengendalikan kelembaban, suhu, nutrisi dan cuaca. Smart Green House mencerminkan Smart Agriculture yang mengimplementasikan teknologi artificial intelegen.
Salah satu keunggulan sistem smart green house adalah mampu mengatur suhu, kelembaban, cahaya, dan nutrisi secara otomatis pada level yang ideal. Jadi, petani dapat melakukan tanam dan memanen kapan saja. Pembuatan program smart green house berdasarkan mekanisme dari seluruh sistem smart green house yang diinginkan, mulai dari pengaturan kelembaban udara, pengaturan suhu ruang dan pengaturan pencahayaan yang kemudian dilanjutkan pada server untuk diteruskan kepada pengguna melalui gadget (handphone). Pengguna bisa mengatur suhu, kelembaban dan pencahayaan yang ada di smart green house hanya dengan menggunakan aplikasi yang ada di gadget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar